Hi There!
Comments from pYzam.com

Selasa, 13 Januari 2009

Kucing yang datang ke rumahku

Kami sering kedatangan kucing-kucing entah darimana asalnya. Terkadang ada anak kucing yang neylonong masuk begitu saja tak tau berasal dari mana. Entah bagaimana banyak sekali kucing yang datang silih berganti. Ada yang dirawat dari kecil, eh sudah dewasa pergi seperti kucing kami yang bernama Puput.

Puput ini diambil di jalan depan rumah kami. Suatu hari di tahun 1999 setelah malamnya hujan angin yang begitu kencangnya terdengar suara mengeong kucing di jalan. Setelah kami lihat kucing kecil berwarna putih kecoklatan sedang kedinginan di rerumputan dekat jalan. Kucingnya masih kecil sekali mungkin baru belajar makan. Maka kami ambil kucing tersebut dan dirawat dengan cara yang sederhana. Maklum kami memang keluarga sederhana sekali. Kebetulan kalau cuman ikan kami bisa menyediakannya. Kami kasih dia makan seadanya. Karena masih kecil makanannya harus dilumatkan dulu baru dia bisa makan. Alhamdulillah kucing tersebut sehat dan menjadi primadona kucing di keluarga kami. Bulunya yang putih kecoklatan dan matanya yang biru membuat orang yang melihatnya menjadi gemes. Kami suka bergurau kalau dia itu dapat beli dan kucing mahal. Eh orang yang bertanya percaya aja gitu.

Tapi sayang si Puput ini suka ngambek dan suka iri. Karena semakin hari kucing asli rumah kami beranak pinak, jadi kurang perhatian kami pada si Puput ini. Ditambah dia sudah mulai kencing disana sini. Ya marahlah kakek dan nenek kami yang kurang begitu suka. Tiap dia kencing sembarangan, kakek selalu mengejarnya dengan sapu lidi sampe akhirnya dia tidak pulang-pulang. Kami sedih sih dibuatnya. Tetapi alhamdulillah karena dia kucing yang cantik banyak orang yang suka jadi sampai sekarang masih ada di rumah tetangga kami.

Suatu hari kami berpapasan dengannya. Pas dipanggil mau sih dia nyamperin. Tetapi betapa kagetnya aku karena begitu dielus eh dianya marah. Aku dicakarnya. Waduh mungkin masih dendam yah sama kami. Put.. put..